Kelas 5 mendengung seperti sarang lebah. Anak-anak sedang mengerjakan lima soal cerita tentang gaya gesek dalam kelompok-kelompok kecil. Dhiadri, Riri dan Adinda yang mulai lebih dulu, jadi punya lebih banyak waktu luang untuk berkhayal menciptakan klakson berbunyi suara anjing untuk menghalau kucing, atau membuat flashdark instead of flashlight. Don't ask them why, penjelasannya panjang sekali.
Nina dan Dhimas di sudut lain ruangan. Mereka sedang membahas cerita pak Kurcaci sok tahu yang membuat banyak sekali ban yang hitam polos mengilat. Jelas tidak laku dijual. Nina menamai alur ban dengan sebutan gerigi. Tampaknya, mereka sampai pada sebuah simpulan bahwa gaya gesek membantu kita mengontrol gerak.
Nina : Wah, kalau begitu sebaiknya kamu dipasangi gerigi saja, Dhimas.
Dhimas amat mengenal dirinya. Mungkin ia pun terlalu banyak dikomentari guru dan temannya karena banyak bergerak dan banyak berkomentar. Dia cekikikan dan, seperti anak-anak suka berbagi gurauan, langsung memanggil saya.
Dhimas : Ibuuu... hear what she said. Katanya aku dipasangi gerigi saja supaya lebih mudah mengontrol gerak.
Bu Tia hanya bisa tertawa.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment