Tiga hari menjelang akhir tahun ajaran. Anak-anak di kelas 2 malah makin sulit membedakan mana kegiatan "belajar" dan mana kegiatan "bermain". Hm, mungkin pembagian ini memang hanya ada di kepala kita, orang dewasa.
Kemarin, untuk evaluasi materi kuartal 3 dan 4 kami bermain kuis Who Wants To Be A Millionare. Seru! Saya membuat 119 pertanyaan dan dihabiskan anak-anak tanpa sisa, meskipun pilihannya cukup menjebak. Anak-anak juga menggunakan pilihan Ask The Audience dan 50:50. Karena semua teman baik hati dan mau membantu menjawab, hampir semua kelompok memilih Ask The Audience kalau sudah terdesak.
Usai makan siang, Bintang bertanya di mana saya meletakkan soal-soal kuis itu.
Ternyata, ia mengulang lagi kuis itu dengan teman-teman sebagai peserta dan dia sebagai host-nya.
Hm, bukannya ini sama saja dengan mengerjakan ulang soal ulangan umum?
Kebiasaan lain yang sering saya lakukan di akhir kuartal adalah membuat daftar tugas sepanjang minggu lalu membiarkan anak-anak mengatur sendiri apa dan kapan mereka mau mengerjakan semua itu. Tugasnya tidak susah-susah, misalnya, membuat sampul buku untuk kumpulan hasil karya mereka, atau mengecat batu untuk alat permainan.
Lama kelamaan anak-anak jadi lebih sering menghabiskan waktu istirahat di dalam kelas, mengoceh sambil menyelesaikan pekerjaannya. Maka, saat ulangan Bahasa Indonesia saya katakan pada mereka,
"Nanti, waktu istirahat kalian main saja ya. Tidak usah mengerjakan apa-apa."
Sambil terus menulis, Fia bertanya, "Memangnya kenapa, Bu?"
"Istirahatlah, nanti capek."
"Lho, memangnya main juga nggak capek?"
See?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Wakakaka...:D ternyata pengalaman kita sama mbak.. orang gedhe juga susah mbedain antara belajar dan bermain. Kalo mbak Tia ngadepin anak-anak, aku ngadepin "Anak-anak" yang sudah dewasa, Aktivis LSM lage.. kalo namanya ceramah bla..bla..bla.. pada bobo'manis semua di kelas, tapi kalo ada mainannya.. wah.. pada melek..diulang-ulang. Persisss seperti anak kelas 2 SD :p
-Hanny-
hehehe...
berarti teman-teman lsm masih bisa dong bedain mana yang main mana yang "serius" dengerin ceramah.
Anak-anak ini malah buat mereka semua kegiatan sama aja. Bikin capek juga. Fun juga...
Aku sih nangkepnya gitu ya... :)
Post a Comment