Dari berbagai jenis anak-anak yang pernah saya temui, mulai yang amat pemalu sampai mudah menangis, saya paling sedih jika bertemu dengan anak-anak dengan negative thinking kronis.
Apapun di sekitarnya menyebalkan.
Teman-temannya tak ada yang baik.
Gurunya galak.
Tak peduli sebaik apa ia diperlakukan, banyak dipuji, ditemani dengan tulus, dibuat senang, dimaklumi, tetap saja, semua buruk.
Temanku mendiamkan aku.
Kelompokku tak bisa bekerja sama.
Aku selalu diejek.
Semua tahu aku benci si anu.
Aku capek.
Semua tak peduli.
Sungguh miris rasanya. Khawatir saya dalam hati. Saya tahu betul hal-hal seperti ini cenderung menetap. Kebiasaan berpikir buruk tentang apa saja menetap hingga tua. Hingga menjadi orang yang tidak bisa bahagia serta lelah tak putus-putus. Dan, entah bagaimana, sepertinya semua kejadian buruk suka pada orang seperti ini.
Selain mencontohkan, selain tak bosan-bosan mengingatkan, selain tekun hanya menegur tingkah laku yang salah, bukan person yang saya benci... apa lagi yang bisa saya lakukan sebagai orang dewasa di dekat anak-anak seperti ini?
Bagaimana cara berbagi bahwa bahagia, bahkan surga itu hanya sebatas berpikir positif dan punya harapan?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment