Selagi menunggui anak-anak kelas 5 ulangan bahasa Indonesia, saya mendengar suara piano dan "ra ra ra ra ra ra..."
Maka mengintiplah saya keluar. Ternyata 15 anak TK sampai SD2 yang akan konser menyanyi sedang latihan di aula. Pak Guru musik main keyboard di depan, anak-anak duduk berjajar di kasur-kasur tempat landasan main panjat-panjatan. Kaki-kaki mereka selonjor bergoyang-goyang. Di depan hidung mereka ada kertas, partitur lagu. Anak-anak yang sedikit lebih besar menyanyi sambil membaca partitur dengan khusyuk.
Tapi, hei, di antara mereka ada dua orang anak paling mungil dengan pipi kemerah-merahan bekas terbakar matahari. Di tangannya juga ada partitur, tapi mereka belum bisa membaca. Dengan wajah sok serius melihat kertas, matanya agak melirik kanan dan kiri. Masalahnya lagu yang diajarkan lagu anak-anak dari Jepang. Teman-teman yang lebih besar sih enak, bisa membaca dari kertas. Dua makhluk mungil ini harus pandai-pandai "membaca" kertas sambil membaca mulut kakak-kakaknya.
"Ra ra ra ra ra ra ra.., " menyanyi mengikuti not dengan bunyi ra.
Saya tersenyum-senyum di jendela.
Ibu Guru TK yang menemani lantas menghampiri si anak laki-laki kecil berambut jabrik dan pipi merah tadi, "Lhooo Nak, ini kertasnya terbalik."
Si anak membalik kertas, sambil TETAP serius membaca dan menyanyi.
LUCUNYAAAAAAA..... Mestinya saya bawa kamera.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
waaaah lucuuuu bnget pasti mereka
^ ^
saya jD ikutn merasakn aura bahagia postingn ini
hehehe... iya:)
Mereka memang menghibur....
Post a Comment