Kami sedang membicarakan konvensi hak anak ketika Adinda tiba-tiba protes tentang sinetron.
"Ibu, aku tidak mengerti mengapa pemerintah mengizinkan orang membuat sinetron."
"Kenapa, memangnya?"
"Menurutku sinetron itu berbahaya, Bu. Lagipula kasar sekali, " Adinda merepet menceritakan contoh-contohnya."
"Lalu, kenapa kamu nonton sinetron?"
"Iklannya itu, lho Bu. Di acara anak-anak sering ada iklan sinetron yang lagi dorong-dorongan dan tampar-tamparan."
Ih, kok serem ya.
"Ya sudah, tulis surat saja."
Kami membahas banyak hal lagi sampai kemudian Adinda menghampiri saya dan bertanya lagi,
"Tapi Bu, Adinda kan nggak tahu alamatnya pemerintah."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Kenapa tidak tulis surat saja kepada bapak presiden. Saya ingat dulu sewaktu jaman pak harto, anak-anak Indonesia menulis surat dan dibalas. Kalau tidak salah, bahkan di bukukan kumpulan surat-surat tersebut dan balasannya (Anak Indonesia dan Pak Harto). Anak-anak yang menulis surat dapat hadiah pinsil dan penghapus berlogo burung garuda, tapi ada juga yang mendapat hadiah sepeda.
Post a Comment