Monday, July 24, 2006

Contoh

Pagi Hari

Sekar dan Sargie tidak masuk hari Jumat yang lalu. Sejak pagi mereka sudah sibuk bertanya apa yang dilakukan teman-teman hari Jumat itu. Saya menunjukkan Si Kaki Seribu yang kami buat dan mengatakan bahwa mereka bisa membuatnya jika ada waktu luang.

Ketika waktu makan habis dan waktu bermain di luar sudah tiba, saya melongok ke dalam kelas menemukan mereka masih di kelas.

Äyo, kita main di luar!""

Sekar dan Sargie tetap di tempatnya dengan satu boks alat tulis di meja. "Tidak bisa. Aku banyak pekerjaan. Ini belum selesai. "

"Tidak apa-apa, nanti saja waktu jam pelajaran."

Dua-duanya memandangi saya heran. ""Ini aku selesaikan dulu, bu. Habis itu aku baru main."

Saya angkat bahu lalu lari keluar melihat Carlo dan teman-teman sudah hilir mudik dengan skuter-skuter mereka.

Siang hari

Anak-anak sudah pergi cuci tangan saat saya melihat rak mainan mereka tumpang tindih berantakan. Agak segan memanggil, saya bereskan sendiri rak itu. Belum lagi selesai, seseorang memanggil saya di pintu dan saya perlu bicara dengannya. Sementara itu anak-anak sudah kembali ke tempat duduk masing-masing untuk makan. Sargie memandangi rak berantakan yang saya tinggalkan. ''Itu kok belum dibereskan, bu. Siapa tadi yang terakhir bermain?"

Saya hanya bilang, "Tadi sepertinya (anak-anak) tidak membereskan dengan sungguh-sungguh, jadi bu tia bantu bereskan saja."

Sargie dan Sekar langsung turun tangan membantu saya membereskan mainan itu tanpa diminta.




Aneh rasanya.


No comments: