Wednesday, September 05, 2007

Cepat!

Adinda lari menerjang pintu perpustakaan dan memanggil-manggil saya saat saya sedang membuka komputer perpustakaan.

“Ibu, ibu! Ibu lihat Bu Fafa tidak.” Wajahnya terburu-buru sekali.

“Tidak, belum datang sepertinya.” Saya melirik ke jam dinding, jarum jam baru menunjukkan angka 7.15 pagi.

“Bu, sini deh, cepat.. !”

Adinda sudah berlari menuruni tangga dengan suara gedebak gedebuk.

Ada apa ya? Saya jadi ikut berlari menuruni tangga.
Riri sudah menunggu di bawah tangga dan memberi tanda agar saya cepat mengikutinya.

Adinda merunduk di dekat pot tanaman jeruk limau.

“Lihat!Ada kupu-kupu baru keluar dari kepompong. Itu sisa kepompongnya.”

Di balik rimbun daun saya melihat kupu-kupu dengan sayap putih bertotol cokelat dan semburat kuning. Cantik sekali.

“Nah, ini ada satu kepompong lagi, tapi belum menetas.”

Riri menambahkan, “Berarti sebelumnya di sini banyak ulat bulu, ya? Aku kok tidak memperhatikan.”

Setelah beberapa minggu berkutat dengan tenggat waktu, pagi ini saya merasa keterburu-buruan saya mengikuti Adinda sungguh berharga. Ya, kupu-kupu yang baru keluar dari kepompongnya di pagi hari, tidak bisa menunggu kita terlalu lama untuk dinikmati, bukan?


1 comment:

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.