Suatu kali, di dalam sesi kelas kami, anak-anak membicarakan rasa takut.
"Aku paling takut meninggal," kata Adam.
"Semua pasti meninggal. Kamu gimana sih," Mini menyahuti.
"Bukan meninggalnya yang aku takut, tapi caranya meninggal," Adam balik menegaskan.
Saya jadi terpicu untuk bertanya pada anak-anak yang lain. Kalau kalian, apa yang kalian takuti?
"Aku takut kehilangan orang-orang yang dekat denganku," kata Saras.
"Aku takut kecanduan," kata Mini. "Aku juga takut tidak punya pekerjaan yang bagus."
"Aku takut kalau ternyata nanti aku bekerja di sebuah tempat yang ternyata terlibat kejahatan,", Bram ikut nimbrung. "Misalnya menjual obat-obatan terlarang, atau pencurian."
"Aku takut perang. Seperti yang di film itu, Bu. " kata Mita.
Ya, kami sedang menonton film Innocent Voices.
Saya katakan pada mereka, ada bagusnya hal-hal yang mereka takuti (kecuali perang dan meninggal) adalah hal-hal yang bisa dikontrol. Berarti ada dorongan untuk melakukan usaha-usaha menghindarinya. Ya, kan?
Untung mereka tidak bertanya, apa yang saya takuti.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
aku yg nanya dech : apa mba?
Post a Comment