Ini adalah cerita dari kelas tetangga, tepatnya pelajaran agama bersama Ibu Andin. Agaknya kelas itu sedang membahas tentang toleransi. Ibu Andin memberi banyak contoh tentang toleransi di sekitar kita, seperti saat kelas sedang tak enak hati dan malas mengerjakan tugas, Bu Andin mengalah dengan membiarkan anak-anak menulis sedikit saja, tidak perlu menggambar, dan mengerjakan lembar kerja di pertemuan berikutnya.
Anak-anak mulai menulis tentang bagaimana sebagai anak baru ia bertoleransi dengan kelas yang baru dengan mau bermain bersama mereka.
Seorang lagi membuat Bu Andin tersenyum karena menulis, "Aku menoleransi bu andin yang agak galak dengan menganggapnya sebagai temanku juga..."
Ah, saya jadi ingat percakapan dengan The Great Alexander. Dia bertanya mengapa saya bisa bertoleransi pada cara berpikirnya, kebiasaannya, dan macam-macam yang berbeda utara dan selatan dengan saya.
Kata saya waktu itu, orang bisa bertoleransi jika butuh hidup bersama-sama saling berdampingan.
Nah, mudah mengajarkan bahwa kita harus menumbuhkan toleransi. Tapi, bagaimana cara menumbuhkan kesadaran bahwa kita hidup bersama-sama dan, termasuk dengan orang lain yang kita tidak suka?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment