Sunday, November 23, 2008

Sinetron dan Pemerintah

Kami sedang membicarakan konvensi hak anak ketika Adinda tiba-tiba protes tentang sinetron.

"Ibu, aku tidak mengerti mengapa pemerintah mengizinkan orang membuat sinetron."

"Kenapa, memangnya?"

"Menurutku sinetron itu berbahaya, Bu. Lagipula kasar sekali, " Adinda merepet menceritakan contoh-contohnya."

"Lalu, kenapa kamu nonton sinetron?"

"Iklannya itu, lho Bu. Di acara anak-anak sering ada iklan sinetron yang lagi dorong-dorongan dan tampar-tamparan."

Ih, kok serem ya.

"Ya sudah, tulis surat saja."

Kami membahas banyak hal lagi sampai kemudian Adinda menghampiri saya dan bertanya lagi,



"Tapi Bu, Adinda kan nggak tahu alamatnya pemerintah."

1 comment:

Anonymous said...

Kenapa tidak tulis surat saja kepada bapak presiden. Saya ingat dulu sewaktu jaman pak harto, anak-anak Indonesia menulis surat dan dibalas. Kalau tidak salah, bahkan di bukukan kumpulan surat-surat tersebut dan balasannya (Anak Indonesia dan Pak Harto). Anak-anak yang menulis surat dapat hadiah pinsil dan penghapus berlogo burung garuda, tapi ada juga yang mendapat hadiah sepeda.