Wednesday, May 27, 2009

Belajar Sepanjang Hayat

Saya punya kesulitan menjelaskan bahwa suka belajar tidak sama dengan suka mengulang pelajaran aka duduk manis dan menghafalkan pelajaran. Ini, barangkali membantu menjelaskan.

Saya dan beberapa murid saya terhubung melalui facebook. Dari posting mereka, saya jadi ikut tahu apa yang mereka lakukan. Saya tahu mereka sedang suka sebuah film berlatar belakang Vatikan yang sedang diputar di bioskop sekarang. Yah, sebenarnya tidak perlu facebook untuk tahu ini, hehehe.

Suatu ketika mereka membagi beberapa foto saat main di rumah teman. Kegiatannya? Memasak, menonton, dan ... bermain kamera. Beberapa foto yang mereka ambil berasal dari buku sejarah mengenai Roma dan peta dunia.

Tampaknya rasa senang pada film itu menggelitik mereka untuk mencari tahu lebih banyak. Istilah hebatnya, they do some research. Tetap saja, sambil bermain.


Inilah belajar sepanjang hayat itu. Terus menerus tertarik pada sesuatu yang baru, terangsang untuk mencari tahu, bertanya, mencoba, membaca. Bukan hanya hal maha besar, tapi juga hal-hal kecil yang (kelak) jadi besar juga.

Keren.

Melihat mereka bersikap seperti ini menjelang kelulusannya, sungguh melegakan hati. Mengingatkan saya kembali bahwa tujuan akhir lulus sekolah bukan nilai yang tinggi, tetapi kecakapan hidup. Mereka sudah punya ketrampilan belajar yang mengesankan. Apakah kelak suatu hari mereka memutuskan untuk sekolah lagi hingga mendapat sederet gelar, atau mereka memilih menjadikan hidup sebagai sekolah, saya bisa merasa yakin bahwa mereka akan terus belajar sepanjang hidupnya.

4 comments:

m.friya said...

setuju buuuu... kereenn.. :D

Tia said...

huhuhu...aku iri...

Anonymous said...

hebat...pembelajaran yg seperti inilah yg kami inginkan bu...tanpa membebani anak-anak, pengetahuan yg mereka dapatkan juga luar biasa. Proses mnggali, mencari untuk memenuhi keingintahuan mereka inilah yg harus terus dipupuk agar generasi penerus menjadi generasi yang tangguh!!!generasi pembelajar...generasi bahagia.

enggar said...

Yup, Bu Tia. Belajar sepanjang hayat dan rasa ingin tahu adalah pencetusnya :)