Monday, October 16, 2006

Hutan Hujan

Seorang ibu menulis pesan pendek dalam agenda. Anaknya sangat menikmati tugas-mirip-riset tentang habitat. Ia membaca buku dan menggunakan internet sendiri untuk mencari informasi yang ia butuhkan tentang orangutan di hutan tropis.

Saya senang mendengarnya. Senang mendengar bahwa ia punya cukup ketertarikan untuk mendorongnya mencari tahu. Senang pula mendengarnya berbagi dengan nada prihatin, bahwa setengah dari hutan hujan sudah habis ditebang. Bahwa makin sedikitnya pohon berarti makin sedikitnya makanan dan tempat tinggal untuk orang utan, dan orangutan terancam punah.

Senyum saya makin lebar ketika teman-temannya menanggapi tentang kebakaran hutan lalu ada yang polos bertanya, "Ibu, katanya hutan-hutan dibakar karena banyak orang miskin. Aku nggak ngerti apa hubungannya orang miskin dengan hutan yang dibakar."

Di saat-saat seperti itu kadang saya ingin punya kekuatan super yang bisa menghentikan waktu; sehingga kami bisa menjelajah semua jawaban sesuai keinginan kami tanpa khawatir pada jarum jam, waktu musik, waktu makan, waktu main, waktu pulang, dan waktu-waktu lain.

Heran ya, saya cepat berubah dari tidak ingin ada di kelas dan ingin ada di kelas seterusnya.

No comments: