Friday, June 01, 2007

Mind Map

Saya sedang mencoba mengajak anak-anak menggunakan mind map. Agak terlambat sebenarnya, mengingat tahun ajaran akan berakhir satu minggu lagi. Masalahnya, saya agak ragu bahwa anak-anak seusia kelas 2 SD bisa membuat mind map.

Lalu saya kembali pada pemikiran bahwa kita tak pernah tahu batas anak-anak ini kalau tidak dicoba. Sering sekali, dan mudah sekali, kita memandang anak-anak lebih rendah dari sebenarnya (sungguh ini terjemahan bebas dari underestimate, hehehehhe). Kalau selalu melihat seperti itu, bisa-bisa saya tidak pernah menemukan kejutan-kejutan menyenangkan tentang kemajuan mereka.

Bersama kelas ini saya jadi sering berpikir, oh well, coba saja. Beri stimulasi saja. Nanti mereka, anak-anak ini, pasti bisa menentukan sendiri sejauh apa mereka ingin dan bisa pergi.

Maka, saya mengajak mereka membuat mind map paling sederhana untuk mengingat berbagai fakta tentang Jepang. Kemarin saya mengajak mereka lagi membuat mind map tentang proses orang jatuh sakit, dan menjaga kesehatan.

Karena anak-anak sangat terbiasa memvisualkan apa yang mereka pikirkan lewat gambar (daripada menghafal buku teks), mereka sangat menikmati kegiatan gambar menggambar ini. Bintang bilang, ia akan menggambar sebagus-bagusnya lalu akan ditempel di dinding kamar untuk menjadi pengingat. Ia marah pada Zaky yang berusaha meniru gambarnya, "Hei, kamu, gambar sendiri. Ini kan ide ku. Kalau kamu pakai ideku kamu nggak bisa ingat isinya nanti. Cara kita mengingat-ingat kan berbeda."

Sargie bertanya berulang-ulang, "Benar Bu, kegiatannnya cuma ini?"

Setiap kali mereka sudah selesai, dan memberikan kertasnya pada saya, saya akan berkata, "Ok, Rai, ayo ceritakan apa yang kamu buat." Maka meluncurlah kata-kata dari mulut mereka, menceritakan apa yang mereka tahu.

"Ini bu, kalau minum obat harus bilang ayah dulu. Lihat dosisnya, jangan terlalu banyak. Kalau kebanyakan kita bisa keracunan dan mati. Selain itu lihat juga tanggal kadaluarsanya."

"Ini kalau kita sakit. Sakit itu karena senjata dalam tubuh kita kalah perang dengan kuman. Aku gambar senjata-senjatanya di sini, sel darah putih, air liur, ini lho. "


Good. Dengan alami saya bisa tahu apa yang tinggal di kepala mereka dan apa yang tidak. Hehehehe.

1 comment:

Anonymous said...

Kunjungi http://pkab.wordpress.com untuk mendapatkan ratusan artikel seputar Pemetaan Konsep atau Pemetaan Pikiran.

Di dalamnya juga ada contoh pemetaan konsep yang dibuat oleh anak kelas 2 SD.

Thanks.

salam,
PKAB
Aku paham dan bisa!