Sunday, November 27, 2005

Berkunjung ke ACG

Minggu lalu ada pengumuman bahwa hari Jumat ini kami akan membawa semua anak SD berkunjung ke sebuah International School di daerah Buncit. Mereka mengundang kami untuk sedikit acara ramah tamah sambil memberi kesempatan kami untuk performing something. Karena kami sendiri sedang sibuk berlatih untuk pementasan tanggal 3 Desember besok di sekolah, kami memutuskan untuk menampilkan beberapa lagu yang akan kami pentaskan itu.

Anak-anak cemas sekaligus bersemangat. Mereka datang lebih awal, 07.30 dengan seragam sekolah. Kami berangkat dengan empat mobil besar. Somehow we were able to stuck 12 children and 2 adults inside every car.

Sampai di sana kami disambut kepala sekolah dan beberapa stafnya. Tiba-tiba dari belakang tempat duduk saya terdengar komentar
"Ya ampun, siapa itu? Ganteng banget. Seperti Josh Groban!"
For sure, it was one of my 8-years-old -girl-student.

Anak-anak segera kami bariskan supaya bisa masuk dengan tenang sampai ke aula dengan selamat. Kalau tidak, mungkin kami sudah diusir pulang.

ACG sendiri adalah sekolah baru. Muridnya berjumlah 90 orang, dari level TK sampai Senior High. Sebagian besar sudah berkumpul menunggu di aula. Sekolah kami mendapat giliran pertama untuk tampil. Anak-anak kelas 1 yang masih kecil-kecil sedikit malu, tapi mereka berhasil menyanyikan seluruh bait lagu mereka sampai selesai. Anak-anak kelas 2 menyanyi lantang penuh semangat. MEreka tidak menjadi kehilangan nyali meskipun harus mengulang lagi penampilan mereka akibat kesalahan teknis. Anak-anak kelas 3, tentu saja, menyanyi dengan sangat indah sampai saya sendiri jadi sesak nafas. Sebagai tambahan, sebagian anak kelas 2 dan 3 menyanyikan the famous "Getting To Know You". Sambutannya sangat meriah.

Sampai saat itu saya makin yakin bahwa murid-murid saya adalah banci tampil. They LOVE to be on stage. Kalau kami tidak memanggil-manggil mereka untuk turun, saya rasa mereka akan tetap ada di panggung dengan senyum lebar.

Murid-murid ACG memberikan tampilan balasan. Anak-anak menonton dengan tenang. Sebagian lebih tertarik pada seorang guru yang memberikan translasi dalam American Sign Language.
Mereka menganggapi tampilan anak-anak TK itu dengan komentar
"Mereka lucu ya, Bu.."

Anak-anak junior dan senior high menampilkan sejenis show and tell. Penonton diminta menebak siapa tokoh yang sedang mereka ceritakan. Saya sendiri hanya berhasil menebak satu, Colombus. Dhimas kecewa,
"I don't know any of them, Bu Tia."
"Well, I think you have to read more."
"Yes, you are right. Bu Tia, i think we can do this in our class. Let's try!"
My God, they are inspired by senior grades.

Setelah itu anak-anak berkunjung ke kelas-kelas yang sebaya dengan mereka. Tanpa malu-malu mereka langsung mengeksplorasi ruang sekitar dengan membacai buku-buku di sudut perpustakaan, mengamati siput peliharaan, dan entah apa lagi. Jujur saya yang agak cemas. Apalagi setelah kepala sekolah mereka meminta kami pergi ke ruang guru untuk minum kopi bersama, sementara anak-anak ditinggal di kelas. Rasanya saya memang over protective.

Akhirnya, semua kelas yang kami tinggalkan masih utuh, dan anak-anak pun selamat masuk ke mobil masing-masing.

Kunjungan seperti ini menyenangkan. Mungkin kami akan lebih sering mengadakan. Setidaknya agar anak-anak tahu bagaimana harus bersikap di rumah orang. Mereka cerdas dan sangat aktif. Tapi pasti menyebalkan kalau tidak tahu sopan santun. Ya, kan?








No comments: