Wednesday, November 02, 2005

Tuhan (2)

Di hari terakhir sebelum libur lebaran selama dua minggu, kelas kami sempat berdiskusi tentang Lebaran. Dengan antusias anak-anak bicara tentang ke rumah nenek, makan ketupat, sholat Ied, dan sebagainya. Beberapa teman kami tidak merayakan Lebaran, jadilah kami pun bicara tentang hari-hari raya yang lain. Sekali lagi, saya harus mengakui bahwa berbicara tentang agama, tuhan, dan seks dengan anak-anak perlu keterampilan menggunakan bahasa dan analogi yang tepat tapi sederhana. Misalnya untuk menjawab pertanyaan -pertanyaan seperti ini :

Dila : Tuhan orang Islam dan orang yang agamanya lain itu beda, kan Bu?
Saya : Menurut Bu Tia, sama.
Dhiadri : Bu, kalau Tuhan itu cuma satu kenapa namanya banyak? Kenapa dipanggilnya berbeda-beda?

Setelah memutar otak sedikit saya mencoba menjawab

Saya : Menurutmu, apakah orang-orang di dunia ini hanya menggunakan satu bahasa?
Anak-anak : (terkikik-kikik geli dan menganggap pertanyaan saya konyol) ya tidak lah, bu! Ada bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Sunda, Bahasa Bali.. ada bahasa Perancis.
Saya : Riri, bagaimana kamu memanggil ayahmu?
Riri : Bapak
Saya : Agung, bagaimana kamu memanggil ayahmu?
Agung : Aji
Saya : Adinda, bagaimana kamu memanggil ayahmu?
Adinda : Papa
Dhiadri : Sometimes I call ayah " Daddy"..
Saya : Sama juga dengan orang-orang yang agamanya berbeda. Sepertinya mereka menyebut nama Tuhan dengan panggilan yang berbeda-beda juga. Menurutmu, maksudnya sama tidak?
Anak-anak : (berpikir sebentar ) Sama sih...

2 comments:

Tin said...

nyambung ama salah satu obrolan kita juga niy, ti..
minal aidin ya, mbak. maaf lahir batin. semoga ketemu apa yg loe mau ya...gluck!!!!!!!!

Tia said...

hehehe. itu kan cuma pembicaraan kita aja.