Kemarin anak-anak sedang me-review materi tentang habitat. Mereka tahu bahwa setiap habitat harus memiliki air, makanan, tempat berlindung, dan ruang gerak bagi penghuninya. Saya minta anak-anak menciptakan sebuah habitat baru, dan memasukkan aspek-aspek penting itu dalam habitatnya.
Anak-anak cukup kreatif membuat sungai soda sebagai sumber air, dan pohon berdaun mie berbuah bakso. Hanya saja, saya miris melihat beberapa dari mereka menggambar dan menulis mall sebagai ruang gerak dalam habitatnya.
Mungkin, di dalam tujuh tahun usia mereka, hanya pengalaman bergerak, berlari, dan jungkir balik di mall yang mereka ingat dan rasakan wajar.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment