Siang ini kami menulis tentang "Disiplin". Tidak, mereka tidak salah apa-apa dan saya juga tidak sedang marah atau berusaha mengajari mereka tentang apa itu disiplin.
Saya ingin tahu apa itu disiplin di mata mereka. Maka saya melemparkan pertanyaan-pertanyaan seperti apa itu disiplin menurutmu? Orang yang disiplin seperti apa? Orang yang tidak disiplin seperti apa? Mengapa orang tidak disiplin? Apa akibatnya kalau tidak disiplin? Dan masih banyak pertanyaan lagi. Selama diskusi berlangsung saya menjadi pendengar aktif. Saya hanya mengulang apa yang mereka katakan, tidak memberi pembenaran maupun menyalahkan.
Pada umumnya anak-anak menjelaskan bahwa disiplin adalah mengikuti peraturan. Mereka memberi contoh-contoh sederhana seperti merapikan mainan dan membuang sampah pada tempatnya. Satu contoh menarik yang muncul : Menggunakan toilet untuk difabel padahal seharusnya tidak berhak dianggap anak-anak tidak disiplin dan merugikan orang-orang difabel yang membutuhkannya.
Saya mengira, seperti pada tahap perkembangan Moral Kohlberg, anak-anak menganggap disiplin mengikuti peraturan bertaut erat dengan hukuman. Jika tidak disiplin akan menerima hukuman.
Saya salah. Ketika saya bertanya pada mereka, mengapa orang tidak disiplin? Beberapa anak menjawab dengan tegas,
"Orang yang tidak disiplin itu tidak mau memikirkan orang lain bu. Padahal kalau tidak disiplin kan bisa membuat orang lain celaka. Misalnya kebanjiran, atau macet."
Rai menambahkan cerita tentang orang yang merokok di kebun binatang padahal puntung rokoknya bisa dimakan binatang lalu mereka mati.
Jadi mereka menyimpulkan bahwa kita harus melihat dulu apa akibat perbuatan kita pada orang lain. Menurut Sekar, kita harus melihat apakah orang lain juga nyaman atau tidak.
Ketika saya bertanya kembali, bagaimana caranya agar orang bisa disiplin?
Ada yang bilang kita harus meletakkan petugas di mana-mana agar semua orang bisa diawasi. Ada yang berpendapat kita harus memasang poster peringatan di mana-mana. Tetapi, seorang anak berpendapat, "Menurutku kita harus memberi contoh agar orang lain meniru."
Malu mendengarnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment