Tuesday, August 05, 2008

Brokoli di Kamar Mandi

Tahun ini, tema sistem pernafasan benar-benar menyerap perhatian anak-anak kelas 5 sampai sudut terkecil. Mereka selalu riang gembira setiap kali saya datang dan selalu bertanya, 'Lagi? Percobaan lagi?'

Ya, saya tidak heran mereka senang, karena sejak hari ke dua saya sudah mengajak mereka main air untuk mengukur kapasitas paru-paru. Hari ini saya membawakan mereka coffee straw dan sedotan biasa utk mencoba bernafas dengan "trakea mengecil".

Hari ini, sekali lagi saya mengajak murid-murid saya bicara dengan rokok.

Thalia yang suaranya masih kecil (tapi relatif jauh terdengar) memekik keras saat kami membaca komposisi tar. Dan Riri langsung menemukan taglinenya.

Ditanya apa yang akan dia katakan kalau diajak merokok, jawaban Riri adalah, "Maaf, mulutku bukan kamar mandi."

Saya ceritakan apa yang saya baca pada anak-anak.

Saya : 1 dari 4 orang perokok mulai merokok sebelum usianya 10 tahun.

Dhimas : Kalau begitu aku pasti bukan 1 dari 4 orang itu! (dia baru saja ulang tahun yang ke 10)

Saya : Kabarnya 1 batang rokok memperpendek hidupmu 4 menit.

Anak-anak : WAH! Coba kalau dikalikan 100!

Adinda : Waktu itu Dhimas juga cerita, dia membaca kalau makan 1 brokoli memperpanjang usia 12 menit.

Dhiadri cekikikan di meja yang lain. Ia mulai berhitung bersama Agung, bahwa 3 batang rokok setara dengan 1 brokoli.

Hihihihi.


Kami membicarakan berbagai istilah tentang perokok pasif, serta social smoker.

Dhimas bilang, "Ayahku hanya merokok dengan teman-temannya. Ayah tidak pernah melakukannya di rumah. Sayangnya, Ayahku jarang di rumah. Dia cuma di rumah kalau sakit. Lucunya bu, sekarang dia sakit seminggu sekali. Setiap hari Minggu."

Halah, kelas ini....

No comments: