Di minggu-minggu terakhir kuartal ini, kami sedang membicarakan energi dan listrik. Sebelum kami bicara tentang menghemat energi, saya minta anak-anak melakukan percobaan sendiri di rumah. Percobaan dua jam tanpa listrik. Intinya anak-anak dilarang memakai benda apapun yang membutuhkan listrik selama dua jam. Kalau bisa mematikan listrik lebih bagus, tetapi tentu saya tidak ingin melarang ikan-ikan di akuarium bernafas dengan bebas, atau membuat busuk daging simpanan ibu di kulkas.
Sebagian anak mulai mengumpulkan tugasnya pagi ini dengan keluh kesah.
"Aku tidak bisa apa-apa bu, cuma tidur-tiduran saja. Aku tidak bisa tidur tanpa AC."
"It was boring. I cannot watch TV, i just walk here and there like a duck."
"Seru juga bu, hehehehe. Aku membaca dengan lilin. Tapi tidak kelihatan jelas."
Diskusi pagi kami masih berisi tentang tugas ini. Saya tertawa mendengar cerita Dhiadri
'Tidak Bu, orang di rumahku tidak terganggu. Hanya mbak-ku heran. Kakak kenapa lampunya dimatikan? Aku sedang buat PR. Buat PR kok gelap-gelapan? Aku tidak bisa jawab, Bu..."
Ayah, Ibu, Mbak, semuanya... maafkan keisengan Bu Tia ya. Tapi tugas ini menarik sekali lho... Anak-anak jadi tahu (dan bisa membayangkan) seperti apa hidup tanpa listrik di tahun 2006.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment