Friday, March 10, 2006

Melihat Dunia Dengan Jari

Beberapa hari yang lalu saya menerima email dari seorang kawan. Ia bercerita tentang kegiatannya di World Book Day (fair) di Depdiknas. Dalam ceritanya, ia menyebut-nyebut tentang Mitra Netra, sebuah yayasan yang salah satu kegiatannya adalah membuat buku-buku braille untuk tuna netra.

Sementara itu kelas saya sedang ada di penghujung tema tentang komunikasi. Selama berminggu-minggu kami sudah mengeksplorasi berbagai alat dan cara menyampaikan pesan pada orang lain. Saya ingat betul tahun lalu saya mengundang teman saya, Adi Respati, untuk berbagi tentang bahasa isyarat. Tahun ini Adi tidak bisa hadir. Tetapi tahun ini saya "bertemu" dengan Mitra Netra.

Jadilah hari Minggu itu saya mengunjungi stand Mitra Netra yang hampir tutup dan menyampaikan maksud saya untuk mengundang mereka ke kelas saya. Mbak Indah yang kebetulan ada di sana senang mendengarnya. Ia memberi saya kartu nama Aria Indrawati, humas Mitra Netra.

Ketika saya menelepon beliau dan mengirim email undangan, respon beliau juga positif. Kesediaan mereka untuk datang dengan pemberitahuan kurang dari lima hari sudah membuat saya merasa berterimakasih.

Sebuah email lanjutan datang pada saya dan membuat saya lebih terharu lagi.

Lestia
Tim Mitra Netra yang akan datang adalah:
Mbak Indah -- yang Ibu temui di pameran --, nanti akan bertindak sebagai instruktur yang akan memperkenalkan huruf Braille pada murid-murid.Seorang murid tunanetra kelas empat SD, yang akan membacakan cerita dalam huruf Braille,Mas Ismail, seorang tunanetra yang berprofesi sebagai jurnalis, yang akan meliput acara itu, sekaligus diperkenalkan pada murid-murid bahwa tunanetra dapat bekerja sebagai wartawan. Mas Ismail nanti juga yang akan mendemonstrasikan bagaimana tunanetra menggunakan komputer bicara.

Artikel tulisan Mas Ismail ini akan dimuat di
Mitra Netra On Line, dan kami harap itu bisa menjadi sumber inspirasi sekolah lain untuk melakukan hal serupa yang dilakukan sekolah anda.
Sangat penting memang jika murid-murid mulai mengenal teman-teman mereka yang tunanetra sedini mungkin.
Antara lain adalah agar mereka belajar menghargai perbedaan.

Sekali lagi, terima kasih atas undangan yang disampaikan kepada kami.

Salam,
Aria.



Membaca email itu, saya terdiam cukup lama. Siapalah saya dan mereka begitu tulus hati serta sungguh-sungguh menyiapkan segala sesuatunya. Lebih dari yang saya butuhkan.

Hari ini Mbak Indah, Pak Ismail, dan Okky betul-betul datang ke kelas. Mereka memperkenalkan diri,membacakan cerita, memperlihatkan komputer bicara, bermain berama kami dan mengajari kami menulis dalam huruf braille. Untuk itu mereka membawa 12 pasang riglet dan stylus khusus untuk menulis braille. Anak-anak suka cita mencoba dan tidak putus asa meski berulang kali membuat kesalahan. Adinda bilang, susah sekali ternyata menulis dalam huruf Braille! Kita harus sabar...

Okky menunjukkan pada kami bagaimana ia dapat membaca cerita dengan lancar dalam huruf Braille. Anak-anak mendengarkan dengan seksama dan terkagum-kagum melihatnya. Hebat sekali bisa membaca dengan jari!

Bahkan tiga orang anak mendapat hadiah riglet dan stylus karena bisa menjawab pertanyaan.

Betul-betul hari yang istimewa. Saya bangga melihat anak-anak ternyata dapat menghargai mereka yang berbeda. Mereka tidak sungkan bertanya, minta dikoreksi, dan bahkan bergelanyut manja. Setiap ada sesuatu yang baru, ada saja yang berseru, "oooo.... this is so cool!!"

Mbak Indah juga bercerita tentang program Seribu Buku Untuk Tuna Netra di mana siapapun dapat menjadi relawan dengan mengetikkan buku dalam program MS Word dan mengirimkannya ke mitra netra untuk diubah dalam bentuk braille. Karena anak-anak kelas 2 masih terlalu kecil dan belum bisa mengetik, saya bertanya pada Mbak Indah, bolehkah kami membuat Audio Book? Menurutnya, bisa saja. Nanti bisa disimpan dalam perpustakaan Mitra Netra.

Jadi, minggu ini kami semua akan memilih sebuah buku kesayangan kami, membacanya dengan jelas dan lantang, dan merekamnya dalam kaset. Kami akan mengirimkan rekaman buku itu ke Mitra Netra sebagai ucapan terimakasih sambil menunjukkan semangat berbagi.

Ada yang mau ikut serta?



2 comments:

Anonymous said...

Selalu ada yang baru yang dapat dipelajari... Membaca e-mail Mitra Netra membuat saya tidak dapat berkata-kata (juga). Sangat dalam dan menyentuh. Semoga banyak hal yang dapat diambil oleh anak-anak Kembang dan juga oleh Ibu Gurunya. ;)

Anonymous said...

Halo..Mungkin saya hrs perkenalkan diri dl yah.. Nama saya Satwika Citahariasmi H. (boleh panggil Wika atau Cita). Ini sebenarnya kebetulan saja baca blog anda krn menemukannya pas lg search di google. Saya terkesan sekali dgn cerita anda dan sy merasa tergugah utk ikut membantu Mitra Netra. Saya ingin mengetikkan sebuah/mgkn bahkan bbrp buah buku dan akan mengirimkannya ke Mitra Netra. Sayang,dlm blog anda tdk tercantum alamat e-mail Mitra Netra. Kalo tidak keberatan, saya ingin informasi tersebut dikirimkan ke alamat e-mail saya: niceheart_whitelove@yahoo.com
Mudah2an saja ini merupakan awal yg baik utk program2 sosial lainnya. Demikian saja, sebelumnya saya ucapkan terima kasih. :)