Setiap kuartal saya selalu mengganti-ganti posisi rak, meja, dan kursi di kelas. Biar seru saja, dan ada perubahan suasana.
Kuartal tiga ini, saya membuat formasi baru. Saya pasangkan meja anak-anak untuk saling mencontoh dan memberi contoh. Saya sengaja mendudukkan mereka yang setara, dan bukan yang perlu saling membantu. Adam yang selama dua kuartal kemajuannya cukup baik, saya serahi peran 'menjadi model' untuk Dito. Lagipula, dua laki-laki cilik di kelas saya ini lebih sering berantem daripada berteman karena terlalu sering dipisahkan. Saya ingin mereka ada di satu kelompok untuk membangun perasaan senasib daripada bermusuhan.
Tadinya, formasi ini berjalan cukup lancar. Persis seperti apa yang saya inginkan. Mereka bersaing, tidak mau kalah, tapi juga berteman akrab. Dito yang sering sulit berbicara jadi lebih talkative, cerewet, bicara dengan spontan, dan lebih gembira. Mereka adalah satu tim. Ekses negatifnya, meja itu seringkali keasyikan ngobrol daripada bekerja. Karena menurut saya masih bisa ditoleransi, saya hanya mengingatkan saja. Kadang kalau sudah kelewatan saya panggil dua-duanya. Saya bilang, saya percaya bahwa mereka berdua bisa dipercaya untuk duduk bersama.
Setelah tiga minggu berlalu, Adam (yang sepertinya capek disemprot terus oleh sang ketua kelas karena terlalu berisik) menemui saya.
Adam : Bu Tia, bagaimana kalau aku pindah saja, tidak duduk sama Dito
Saya : Kenapa begitu, Dam?
Adam : Soalnya susah tidak ngobrol kalau duduk sama Dito, bu. Nanti aku ditegur terus.
Saya : Begitu?
Kevin : Iya. Aku sama Dito pisah saja ya?
Saya menyerah. Tapi diam-diam saya kagum juga pada Adam. Saya tahu betapa menyenangkannya duduk dekat Dito, membicarakan hal-hal yang sama-sama mereka suka. Saya senang dia mau mengajukan solusi untuk masalahnya, walaupun itu berarti mengorbankan kesenangannya.
Berapa dari kita yang berani begitu?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
ti, kok g rada binun baca comment sblmnya, untung udah di removed :)
ganti design? keharusan tuh biar berasa suasana baru wlp kelas tetep sama.
btw, g salut tuh ama adit, biasanya malah anak" nangis kalo ga didudukin deket temennya. tapi ini? contoh kedewasaan di usia dini jg tuh...
iya tuh. kind of spamming, tapi kok bisa ya?
btw, maksud elo Kevin? :)
eh kevin yach? hohoho tyt g salah baca :)
jd penasaran pgn maen ke kelas loe, ti...kapan yach??
so? how's yr break? jd semua rencananya kemaren?
Post a Comment