Karena anak-anak sedang belajar mengungkapkan apa yang ia rasakan secara verbal, kadang-kadang menangis masih jadi bagian dari proses belajar itu.
Begitu pula hari ini, ketika anak-anak sibuk membuat teka-teki tentang hewan. Mereka asyik sekali. Sebentar saja saya sudah dihujani teka-teki, karena setiap anak membuat tiga teka-teki. Ternyata seseorang tertinggal di belakang. Ia cemas dan menangis.
Ia terus menangis saat teman-temannya mulai membuka bekal makan siang mereka. Merasa tak ada yang bisa kami lakukan, kami semua diam saja. Anak-anak makan. Saya membereskan teka-teki mereka.
Putri memandangi si teman sambil menyuapkan makanan ke mulutnya sendiri. Tak tahan rupanya Putri ini.
"Kamu nangisnya cepetan. Nanti nggak sempet makan lho. "
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
iya, ini kejadian beneran.
ini kelasnya juga beneran.
sudah mampir ke qinkqonk kok gak bisa post di shoutbox ya?
nice to meet you too
Post a Comment