Monday, February 19, 2007

Apa yang istimewa darimu?

Tadi pagi saya mendongeng tentang burung-burung di hutan yang mengadakan kontes untuk menentukan siapa yang bisa menjadi raja mereka. Para burung kebingungan, karena setiap jenis burung punya keistimewaan. Burung Elang pandai terbang tinggi. Burung Bulbul bersuara indah. Burung Kunibre sangat cerdik. Burung Hantu berpendapat lomba terbang adalah kontes yang baik. Semua setuju. Barang siapa bisa terbang paling tinggi, ia akan jadi Raja Para Burung.

Ngomong-ngomong dalam cerita itu, Elang yang sibuk menyombongkan kemampuan terbangnya kalah dengan kecerdikan Kunibre kecil. Anak-anak geli mendengarnya.

Di cerita tadi, setiap burung punya keistimewaan. Apa saja ya?
Itu Bu, si burung elang terbangnya tinggi.
Burung bulbul suaranya merdu.
Burung kunibre kecil tapi pintar.

Bagaimana dengan kamu. Apa keistimewaanmu?
Anak-anak diam sebentar sebelum tangan-tangan mereka mulai mengacung ke udara.
Kata Sekar, "Aku pandai menggambar, Bu!"
Ah ya, tentu. Sekar baru saja menggambar karikatur pohon yang menangis karena pohon lain diangkut naik truk.
Kata Gita, "Aku pandai menyanyi!"

Kalau kamu Rai?
Rai diam. Bola matanya bergerak ke kanan dan ke kiri. Entah bingung atau malu sendiri.
Hmmm, menurut Bu Tia Rai itu pandai sulap.
Anak-anak yang lain mulai menambahkan, "Iya Bu. Rai juga punya banyak tebak-tebakan lucu."

Yang lain?
"Bintang selalu punya ide untuk permainan, Bu!" Sargie menyahut cepat.
Mata Bintang berseri-seri.
"Aku berani dengan serangga!" Zaky bersuara.


Selanjutnya anak-anak membuat hiasan gantung berisi tulisan tentang keistimewaan mereka.
Menarik sekali melihat apa itu istimewa untuk mereka.

Sekar menulis bahwa ia bisa menirukan suara kuda. Ini betul. Saya sendiri kadang-kadang memintanya mengulang aksinya menjadi kucing, kuda, atau anjing laut. Mirip sekali, soalnya.

Fia menulis ia pandai membuat kue dan naik sepeda. Rai menambahkan kemampuan bermain sulapnya dengan, "Saya bisa membuat buku cerita sendiri?" Tara bangga karena ia sudah bisa mengikat sepatu sendiri dan punya banyak strategi. Sargie bilang ia pandai menyelesaikan masalah. Putri menulis besar-besar bahwa ia pandai menanam bunga.

Saya senang melihat banyak jawaban unik selain bisa menggambar, matematika, menulis, dan menyanyi. Terkejut juga saya, mendapati anak-anak mau melihat ke dalam dirinya lebih dalam.

Kegiatan mengenal keistimewaan diri kali ini adalah kegiatan awal untuk mengenal konsep kerendahan hati. Kalau tidak, jadinya rendah diri, bukan?

Ini yang saya suka dari program yang disusun LVEP. Mereka mengajak anak-anak mulai dari pengalaman pribadi, lalu mengambil insight dari situ. Mereka tidak memaksa anak-anak menghafalkan butir-butir pancasila. Melihat anak-anak bisa menulis keistimewaan mereka dengan santai dan saling memberi masukan satu sama lain, saya jadi optimis.

3 comments:

Vita said...

Salam kenal Bu Tia.
Saya terdampar di blog yang sungguh bagus ini ketika sedang googling artikel tentang cara mudah menghafal perkalian untuk anak saya yang duduk di kelas 1 SD.
Saya suka cara ibu mengajar, juga sangat inspiratif untuk mengajar anak anak saya.Keep up the good work. Vita (http//www.dapurnyavita.blogspot.com)

Amalia said...

andai saja mba tia guru sd ku dulu..hehe :)

Tia said...

Terimakasih Mbak Vita.
Saya lihat kue-kuenya... cantik banget.


Lia : Kamu lahirnya kecepetan. Dulu belum jamak pakai internet dan buku-buku canggih terbitan scholastic. hehehehe...