Seiring dengan ramai berita soal banjir di televisi (oh ya, saya nonton tv juga sambil memompa air keluar rumah), lagu yang jadi soundtrack tsunami beberapa tahun lalu muncul lagi. Itu lho, yang diawali dengan lirik, "Tuhan, marahkah kau padaku...".
Saya jadi ingat murid-murid saya yang sedang gemar bertanya tentang Tuhan. Suatu siang, mereka bertanya benarkah kalau ada bencana itu karena Tuhan sedang marah? Kalimat persisnya saya lupa, bencana yang mereka tanyakan tepatnya apa saya juga tidak ingat betul.
Saya balik bertanya, pernahkah ayah atau ibumu mengingatkan agar kamu hati-hati supaya tidak jatuh? Mereka mengangguk. Kadang-kadang kita pura-pura tidak dengar dan tetap lari-lari di tempat berbahaya. Kalau jatuh, apakah karena ayah atau ibu marah?
Anak-anak bilang tidak.
Ok, berarti kita tidak perlu menyalahkan tuhan hanya karena kebanjiran.
Kan, sudah diingatkan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment