Thursday, February 22, 2007

Badai Otak

Berkat tulisan Tara dan Medina, sekolah kami diberi tawaran untuk menulis segmen liputan khusus di koran anak. Tadinya saya senang-senang saja. Saya pikir tak akan lebih dari satu halaman yang bisa dibagi-bagi. Pagi ini saya melihat serangkaian tulisan dari sebuah sekolah untuk liputan khusus edisi hari ini. EMPAT HALAMAN, saudara-saudara!

Wah, tidak akan sesederhana perkiraan saya.

Sekolah yang mendapat kesempatan menulis hari ini mengangkat tema tentang sampah. Tahu bahwa kami punya kesempatan memilih tema tulisan, saya mengajak kelas saya melakukan brainstorming.

Saya : Kita punya kesempatan memilih tema untuk tulisan kita di koran anak. Ayo kita pikirkan tema apa saja yang bisa kita tulis.

Zaky : Sejarah Bu!

Bintang : Iya Bu! Sejarah Budha saja!

Kemarin Bintang penasaran setengah mati dengan cerita di relief Borobudur.

Saya : Kemarin ada usul kita menulis tentang listrik saja.

Dewa : Tentang bahan bakar saja, Bu!

Tara : Tentang evolusi!

Gita ; Teknologi!

Saya : Boleh juga. Kemarin kita sudah belajar tentang penemuan.

Putri : Tentang penyakit-penyakit.

Medina : Tapi jangan virus. Kemarin sudah.

Bintang dan Sargie : Tapi kita belum belajaaaar!

Saya : Tidak masalah. Ada perpustakaan dan internet. Kita bisa cari apa saja. Kita bisa belajar lagi.

Sekar : Ya sudah tentang kesehatan saja.

Tara : tentang tubuh, bisa bu.

Saya : Ide bagus.

SEkar : Tentang menghargai saja bu.

Saya : Ya, tadinya Bu Tia berpikir begitu. Kita sudah banyak membahas tentang respect, kerjasama, dan semacam itu. Tapi kurang seru ya?

Anak-anak membalas dengan puluhan ide lain. Saya masih sibuk mencatat ide mereka. Benar-benar badai otak.

No comments: