Sekolah kami sedang sibuk dengan audisi untuk mengikuti konser dua tahunan dengan sebuah sekolah musik. Saya jadi sering melihat anak-anak berlatih menyanyi di sela-sela waktu bermain.
Pagi tadi, saya mendengar anak-anak kelas 4 menyanyi dari lapangan bermain
Oh Ibu dan Ayah selamat pagi
Kupergi belajar sampai kan nanti
Selamat belajar nak penuh semangat
Rajinlah selalu tentu kau dapat
Hormati gurumu sayangi teman
Itulah tandanya kau murid budiman...
Saya sengaja membuka pintu kelas agar bisa mendengar suara mereka lebih baik. Lalu, di antara bait-bait lagu itu saya mendengar suara derap kaki. Saya melongok keluar. Mini, Saras, Lika, dan Mita sedang menyanyi sambil berlari keliling lapangan. Mereka berlari berjajar dua-dua. Mereka menyanyi bergiliran, masing-masing dua baris. Ada bagian-bagian di mana mereka menyani bersama-sama.
Saya takjub melihat mereka. Suara mereka tetap stabil. Nafasnya tidak terengah-engah. Temponya tidak berubah. Volumenya pun keras.
Untuk bisa menyanyi seperti itu sambil berlari, mereka harus mengatur tempo berlari. Bukan hanya sendiri, mereka lari berempat. Berarti empat anak itu harus berlari dengan tempo yang sama sekaligus menyanyi dengan sama pula. Mereka pun harus tahu kapan harus mengambil nafas sesuai dengan lagu yang mereka nyanyikan. This is very complex for fourth graders! Bahkan yang pandai menyanyi sekalipun.
Entah dapat ide dari mana mereka latihan menyanyi seperti itu.
PS: Untung lagu yang mereka nyanyikan bukan jenis lagu-lagu mars. Kalau iya, pasti mirip tentara berlatih.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment