Tuesday, May 02, 2006

Smart A

Dhiadri, punya bakat bahasa dan musik yang menonjol. Ia mulai membaca sendiri di usia 3 tahun. Ia senang mengomel, berkomentar, bermain kata, membaca, mengetik (ia benci menulis karena tulisan tangannya tidak bagus, dan menurut Dhiadri mengetik jauh lebih cepat dan mudah), menceritakan lelucon, dan sangat menikmati teka-teki. Dhiadri paling suka menciptakan bait-bait baru untuk sebuah lagu. Menemukan barisan kata yang cocok dengan nada lagu sama sekali tidak sulit baginya. Ia bisa membuat tiga bait baru dalam lima belas menit.

Sulit sekali membuat Dhiadri diam. Ketika bekerja ia tetap mengobrol dengan temannya, mengomentari pekerjaannya sendiri dan pekerjaan temannya. Ketika ia selesai makan, ia akan menjadi badut kelas dan menceritakan lelucon-lelucon rekaan sendiri atau temuan dari buku lalu membuat teman-teman terpingkal-pingkal dan tidak bisa makan. Saya sering harus memaksanya bermain di luar agar teman-temannya bisa menelan makanan mereka.

Kata-kata bagi Dhiadri adalah sesuatu yang lentur dan mudah dimainkan. Ia menganggap kata seperti balok mainan yang bisa dibuat menjadi berbagai bentuk bangun.

Misalnya saja pagi ini. Dhiadri dan Musa menarik dua bangku dan duduk di dekat meja saya. Mereka memeriksa contoh-contoh batu yang mereka bawa dari rumah. Dhiadri mengambil sekantong batu-batu sebesar kerikil dan mengoceh pada Musa.

They have names. This is A, this is B, this one is C, the other one is D... (tangannya menunjuk setiap batu).

Ow, cool. How do you know which one is A? (Musa memperhatikan bahwa batu-batu itu mirip penampilannya)

Easy. A is the smartest one. D is lame.




Do you get the joke?

No comments: