Friday, August 26, 2005

Teman Khayalan

Kelas Mini dan teman-temannya masih mengirim cerita untuk saya. Dan cerita yang satu ini membuat saya tertawa sendiri di mobil.

Mini dan teman-temannya punya kawan baru. Kawan baru ini cukup menarik. Anak laki-laki dengan perawakan kecil, pendiam, disebut ayahnya pemalu dan sulit bergaul, dipindahkan dari sekolah lama karena jadi korban gencet menggencet alias bullying. Tentang berteman, sebenarnya tidak ada masalah sejak hari pertama. Hanya dalam dua jam Mini dan teman-teman sudah menggiring teman barunya berlarian keliling sekolah.

Belakangan ini Mini memergoki si kawan baru suka bicara sendiri. Mini bertanya, "Kok kamu bicara sendiri sih."
"Oh, aku sedang bicara dengan teman khayalanku."
"Teman khayalan?"
"Iya. Teman khayalan itu teman yang tidak kelihatan. Tapi dia ada di sini. Aku sedang bicara dengan teman khayalanku itu."

Mini merengut dan bergumam, "Aneh sekali."

Dua hari kemudian, Mini dan teman-temannya menemukan cara baru untuk beradaptasi dengan si teman baru. Semua memutuskan untuk punya teman khayalan. Mini bertanya pada guru kelasnya, " Bu, teman khayalan ibu siapa? Teman khayalanku namanya..."

1 comment:

cahyo said...

andi jahat dan andi baik !! budi jahat dan budi baik !!

muahahaha... it's like... 20 years ago?