Monday, August 01, 2005

Almost A Perfect Day

Hari ini hari Senin. Hari Senin biasanya anak-anak punya kelebihan energi sisa akhir pekan. And believe me... you don't want to work with them on Mondays.

Tapi hari ini saya agak beruntung sedikit. Saya bermain curang dengan kegiatan dikte. Supaya senang, saya buat jadi permainan. Lumayan. Anak-anak antusias, yang paling malas pun jadi ikut-ikutan. Lalu saya menemani mereka di pelajaran musik. Entah angin dari mana, sang guru musik berpikiran untuk mengajak anak-anak bermain sambil lari-larian. Mereka jadi agak capek, syukurlah...

The English Teacher datang dengan membawa tiga kantong plastik besar. Ternyata kegiatan hari ini MEMASAK! Makin gembiralah kelas saya. Ini kelas memasak paling ribut dan berantakan yang pernah saya ikuti. Saya harus mengintervensi dengan cara ala tentara : semua harus antri. Acara memasak molor sampai jam dua belas siang. Ruang kelas kami lengket dan berminyak.

Saya mengirim anak-anak piknik di halaman karena tidak mungkin lagi makan siang di kelas. Saya tidak pernah melihat mereka bersiap-siap untuk makan siang secepat tadi. Whoooosh!
They're all gone.

Saya sempat menikmati sepuluh menit yang damai sambil memasukkan nampan-nampan kue ke oven, juga bersih-bersih kelas. Sampai kemudian Dimas dan Musa menjerit-jerit masuk kelas. Dengan panik mereka bercerita bahwa ada tawon di halaman. Mereka sangat panik dan tidak bisa disuruh kembali ikut piknik di halaman. Musa mau mencoba untuk kembali ke halaman, lalu kembali dua menit kemudian sambil berlinangan air mata. Ternyata Adinda -- yang tahu persis bahwa temannya ketakutan -- memutuskan untuk bermain peran menjadi tawon sambil menirukan suaranya.

Musa menjerit-jerit "whuaaaa..... Adinda memanggil-manggil tawonnya!"

Berakhirlah sepuluh menit saya yang damai, begitu juga hari yang hampir sempurna.

Saya harus bercerita tentang tawon, lebah dan Pertahanan Terhadap Ilmu Tawon sampai waktu pulang tiba.

No comments: